Thursday, June 27, 2019

Syukur

وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ وَمَن يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ

"And certainly We gave wisdom to Luqman for him to be grateful to Allah. And whoever is grateful, he is only grateful for his own soul and whoever is ungrateful (disbelieves, denies), then Allah is All-Sufficient." (Luqman:12)

When I went through this ayat, it reminds me onto the other ayat in surah Ibrahim "Lainshakartum la-aziidannakum" -- If you are grateful, I will surely increase you [in favor]. 

So, in this surah (Luqman:12) -- "...And whoever is grateful, he is only grateful for his own soul..." makes a whole lot sense to me. Also, Allah ended this ayat beautifully by reminding us He is All-Sufficient, Al-Ghanii. That means, if we choose to not to be grateful that will never affecting Allah's position. Not.even.a.bit.

Let's play some logic;

"Seorang raja hanya akan menjadi raja jika dia mempunyai rakyat."

"Seorang ketua hanyalah ketua jika dia mempunya pengikut."

"Untuk digelar guru, perlu ada anak murid."

But this "If you have ___, only then you are____" premise will never imply to the relationship of Allah and us (His 'abid). Allah is still Allah without Him having us. Tidak sedikit pun mengurangkan kekuasaaan Allah jika hamba-hambaNya memilih untuk tidak bersyukur.

Dan kekuasaan Allah bukanlah bertambah kerana banyaknya bilangan makhluk yang menyembah. He is indeed The Most Powerful, even before our existent.


"Wahai hamba-Ku, kalau orang-orang terdahulu dan yang terakhir di antara kalian, sekalian manusia dan jin, mereka itu bertaqwa seperti orang yang paling bertaqwa di antara kalian, tidak akan menambah kekuasaan-Ku sedikit pun. 
Jika orang-orang yang terdahulu dan yang terakhir di antara kalian, sekalian manusia dan jin, mereka itu berhati jahat seperti orang yang paling jahat di antara kalian, tidak akan mengurangi kekuasaan-Ku sedikit pun juga.” (HR. Muslim)



Bila berkata tentang syukur, teringat this one ukht share,
"manusia ni dia cenderung untuk lihat makanan di pinggan orang sebelah lebih sedap sedangkan di atas pinggan dia sendiri masih ada makanan." 
*Slapped*

Such a reminder for me to not to compare on what people are having with the one that I already have. A note to always realise that Allah has given us His nikmat abundantly compare to what we don't have.
"And on the earth are signs for the certain [in faith]" (51:20)
Kebesaran Allah sangatlah besar meliputi yang ada di langit dan di bawah bumi. Segala kebesaran yang kita dapat lihat ni pulak diciptakan khas untuk kita-kita manusia manfaatkan :') Kekadang kita suka tengok benda yang jauh-jauh kan also somehow we might feel it's hard to relate benda yang besar-besar and jauh ni but then Allah sambung lagi lepas ayat tu,
"And in yourselves. Then will you not see?" (51:21)

Allah suruh tengok dekat diri sendiri T_T hah amikkau Allah kata kebesaran Allah ada dekat diri kita. Retorik sangat bila Allah sambung Afalaa tubsiruun? Like, "hah tak nampak lagi ke?"

Kita tidur tanpa perlu kawal pun jantung kita. Our brain's still working, sending impulses without having us to control it. Involuntary action by our vital organs to keep our body functioning. Even when we're in subsconcious conditions. If this is not considered as big nikmat, I don't know what is. If this is not love, tell me what is sobs.

I choose to share about this sebab permulaan untuk seorang manusia deviate dari Allah adalah bila dia tidak bersyukur T_T kalaulah kita sentiasa sedar yang syaitan pernah bertekad,

"Kemudian aku akan mendatangi mereka dari kanan dan belakang mereka dari depan dan belakang mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur." (7:17)

Itulah janji syaitan pada Allah dalam surah al-A'raf, punyalah nekad untuk menjadikan kita ni manusia yang tak bersyukur.

I am aware "syukur" is something that is easily said than done dan syukur akan hadir dengan hati yang sentiasa connected dengan Allah. So, please ya Allah detach us from wahan and attach our heart only to you because we human, can't afford to not be connected to You T_T Moga Allah masukkan kita dalam golongan hambaNya yang sedikit, yakni hambaNya yang bersyukur.

Wednesday, June 26, 2019

Nak kereta satu pls

During this short-term summer break, how I wish I am rich --

If I were rich,
I'll buy a car so that I can go anywhere whenever and wherever I want.
Boleh bawa adik-adik berjalan,
Boleh selamatkan akhawat yang tidak diizinkan keluar rumah melainkan ada kenderaan,
Boleh sebarkan lagi dakwah ilallah, boleh pergi merata untuk jumpa mad'u,
Boleh buat macam-macam.
If only I were rich...
nak kereta satu pleaseee

Ya Allah turunkanlah aku sebuah kereta dakwah dari langit.
Orang kata akhawat ni bila dapat kereta macam bayi yang baru dapat kaki lol.

(Ya banyak lagi benda teringin nak buat for DnT kalau kaya huks)




******
Update:

Bila dakwah perlukan kereta tapi tak boleh drive,

member - 17th July

Tapi tulah, dah boleh drive kereta pulak takdoo

Friday, June 21, 2019

A trip to re-gain the lost Hamasah

Right at this moment, I can feel I'm losing my Hamasah bit by bit. Also literally, I'm gonna lost majority of my 'akhawat Hamasah' this upcoming term.

In short, I'm losing my Hamasah internally and also externally.


Fortunately, had a Jaulah to Turkiye before most of them BFG. What'd made the jaulah more exciting was went there with my 'akhawat Hamasah' :')

A moment to treasure, I guess.

I hardly pray to Allah to let me re-gain my Hamasah and build up my Himmah so that I can get through this rough journey calmly.


"Bila cinta itu hilang, yang meneraju kita adalah niat dan visi." - Salim A. Fillah

Biiznillah.